Followers

Saturday, August 29, 2020

Perjodohan Messi dengan Manchester City Berkah ataukah Musibah ? Ini Jawabannya

 


Ada banyak kabar yang beredar, Manchester City akan merekrut salah satu pemain terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Peraih 6 penghargaan pemain terbaik dunia, Ballon D’or. Dengan skill olah bola kelas dewa, nyaris tanpa tandingan. Siapa lagi kalau bukan Lionel Messi, yang sebagian orang bahkan menyebutnya Sang Messiah.

Hampir semua pecinta olahraga sepak bola, mengenal popularitasnya. Di masa keemasan Messi tentu klub di seantero bumi berminat untuk memasukkan namanya ke dalam tim. Tidak terkecuali Man. City. Apalagi club ini tentu mampu membelinya berapapun harga, termasuk klausul pelepasan yang ditulis pada ikatan kontrak sang pemain, 700 juta Euro.

Bukan masalah mampu dan tidaknya club Manchester biru ini membelinya, selain masalah Financial Fair Play yang menunggu club ini jika nekat menebus dengan harga yang hiper mahal, masih mampukah berkontribusi besar untuk kesuksesan tim biru langit ke depannya, pertanyaan berikutnya. Kalau menilik kontribusi Sang Superstar untuk pemiliknya saat ini, yang disokong pelatih hebat model Pep Guardiola, tentunya tidak akan ada yang meragukannya. Itulah yang diinginkan Messi, hanya semata untuk mengulangi sinar kebintangannya bersama Sang Super Mentor.

Baca juga : Nasib Manc.City di Atas Kulit Bulat Bola Liga Champion

Umur Messi yang sudah mencapai 33 tahun, sudah bukan umur ideal untuk seorang pesepakbola. Kariernya secara alamiah akan segera meredup. Tentu ini menurut pandangan terhadap pesepak bola pada umumnya. Terus, pada kasusnya apa ada perbedaan? Jawabannya, bisa iya bisa tidak.

Sebelum menentukan jawaban pasti, kemampuan Messi berkontribusi secara nyata bagi perkembangan club sebesar Manchester City, ada baiknya dianalisa secara logis. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh seorang atlet sepakbola professional, agar mampu berprestasi secara maksimal.

1.       Skill olah bola

Olah bola yang dimaksud yaitu kemampuan seorang atlet dalam memainkan bola. Meliputi mendribbling (menggiring bola), passing (mengumpan), controlling (mengontrol) dan shooting (menembakkan bola ke gawang). Tanpa ketiga skill ini berarti seorang atlet, tidak dinamakan pesepakbola. Bisa jadi petinju atau pegulat dan lainnya. Hehehe.

2.       Berlari

Berlari salah satu aspek yang harus dipenuhi oleh seorang atlet profesional yang ingin berprestasi di cabang olahraga yang paling digemari di seantero dunia ini. Skill bagus tapi tidak kuat dalam berlari, minimal berlari standar atlet profesional, maka dia akan ditinggal oleh pelari yang memiliki kecepatan sprint. Karena perpindahan bola dari satu area ke area yang lain membutuhkan kemampuan ini dengan baik.

3.       Mentalitas

Mentalitas juara harus dimiliki oleh seorang atlet sepakbola, yang ingin mencapai krier yang lumayan panjang dan gemilang. Tentunya bergelimang duit dan tropi juara. Dengan sendirinya ketiban berkah popularitas yang hebat.

Mental juara tentunya tidak serta merta ada di dada para atlet. Keparcayaan diri menjadi juara, hadir berjalan seiring seringnya berlatih dan bertanding. Simple sesuai dengan menit bermain yang dimiliki seorang atlet. Maka tidak jarang sebuah club meminjamkan para pemain junior potensial ke club yang lebih kecil untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak, supaya mendapatkan pengalaman lebih dan mentalitas juara dalam pertandingan.

4.       Tim yang memadai

Sehebat apapun skill dan mentalitas seorang atlet, kalau tidak didukung oleh tim yang hebat maka skill individu hanya akan mubaddzir saja. Maka di sini dituntut kepiawaian seorang pelatih untuk memenej tim dengan baik. Pelatih harus menempatkan para pemain di posisi terbaik setiap pemain. Selain memang perlu merancang taktik dan strategi yang cocok dengan tim yang dimiliki. Biasanya di club yang sudah mapan, sudah memiliki filisofi bermain masing-masing. Dan coachnya hanya perlu inovasi saja.

Berdasar uraian potensi seorang atlet untuk mencapai juara, sebenarnya Messi dengan usia 33 tahun, masih bisa berkontribusi banyak terhadap perkembangan selanjutnya bagi Man. City. Dari keempat elemen yang mungkin hilang darinya adalah kecepatan berlarinya yang sudah dimakan usia. Paling tidak sudah berkurang. Mengharapkan pengulangan masa keemasannya bersama Man.City tentunya merupakan harapan yang terlalu berlebihan, karena satu elemen sudah menurun dalam dirinya.

Demikian juga, menghilangkan semua atribut juara yang menempel dalam diri Messi juga bukan sebuah pandangan yang bijak. Kecepatan yang dimilikinya boleh memudar tapi pengalaman bermain dengan meraih juara bertahun-tahun masih sangat berpengaruh dan bisa ditularkan bagi tim di club. Apalagi mentor yang tahu persis skill kelas dewanya, yang berwujud Pep Guardiola akan sangat mengerti untuk menutupi kekurangan dan mengeksploitasi segala kelebihan yang dimilikinya.

Perpaduan Pep dan Messi kemungkinan terbesarnya, masih sangat menghasilkan sesuatu yang hebat luar biasa. Apalagi didukung oleh para gelandang macam Kevin Debruyne, Rodri dan Foden. Belum lagi ditopang Bek Sayap model Walker dan Zinchenko. Bek sayap ini selain termasuk bek kreatif juga pelari yang hebat. Sentral beknya juga, yang akan dikawal Laporte dan Ake akan berperan sebagai defender player. Jangankan bek, keeper seperti Ederson juga diserahi tugas pertama untuk membangun serangan dari belakang.

Di lini depan Pep tinggal memilih sesuai selera dan situasi kondisi mau memakai SAM (Sterling, Aguero dan Messi) atau MAM (Mahrez, Aguero dan Messi). Jadi, kecepatan Messi yang sudah mulai menurun masih bisa ditutupi oleh kecepatan dan kreatifitas pemain di sekitarnya. Apalagi tandem-tandemnya di lini depan juga sangat tajam untuk menjebol jala lawan. Maka tim lawan akan gemeteran sebelum berhadapan dengan Manchester City.

Selama harga masih wajar untuk seorang Messi dan tidak keukeh diangka 700 juta paun, maka akan menjadi berkah buat Manc. City. Tapi, khawatir juga manajemen club akan kehilangan akal sehat apabila menebus klausul pelepasannya yang tertulis di kontrak, hanya untuk pemain berumur 33 tahun. Jauh lebih baik bagi Manc.City mengorbitkan Messi-Messi yang ada di akademi. Bukankah banyak jebolan akademi menjelma pemain hebat ketika diberi kesempatan yang banyak oleh klub lain? Jadon Sancho misalnya. Yang jelas, akademi klub ini tidak kekurangan pemain potensial dan berbakat. Hanya butuh kesempatan dan kepercayaan. Salam sehat, kaya raya dan dekat dengan Yang Kuasa.


Ditulis oleh :

Tholibul Khair, MVB

Pengamat sekaligus analis taktikal sepak bola masa kini