Followers

Saturday, December 10, 2022

Maroko Kejutan Inggris Butuh Mentalitas Juara


Inggris harus mengakui ketangguhan mental Prancis. Bagaimana para pemain lincah milik negeri Raja Charles, macam Foden, Bukayo, Rashy dan Sterling tidak mampu menembus catenaccio ala menara Paris. Descham telah berhasil menyuntikkan mentalitas juara pada timnya. 

Peluang terakhir yang dimiliki Imggris setelah tertinggal 2-1 berkat goal pemain gaek Giroud, Kane gagal menjalankan tugas pinalti kedua. Setelah Mount dilanggar Theo Hernandes di kotak terlarang tim ayam jantan. Entah bagaimana menyebutnya, kurang beruntung atau kurang tenang. 

Skor 2-1 berhasil dipertahankan Prancis hingga laga usai.  Walau di menit-menit terakhir Inggris terus mencoba memberikan tekanan dengan hadirnya pemain-pemain lincah mereka. Mentalitas dan kejelian menerapkan taktik yang geniuslah penentu laga big match ini. 


Di partai lainnya, Maroko berhasil memulangkan salah satu favorit juara lainnya, Portugal dengan skor 1-0. Negara Afrika ini memperkokoh jargon, sepak bola itu bulat. Hasil akhir kadang tidak sesuai dengan prediksi di atas kertas para analis.

Youssef En-Nasyri pemain yang memperkuat Sevilla menjadi pahlawan kemenangan Maroko di menit 42. Layak diperhitungkan, bagaimana tim kejutan ini, membabat habis tim-tim kuat Eropa. Mungkin hanya sebuah keberuntungan, atau memang buah dari kejelian pelatihnya dalam menerapkan taktik sesuai SDM pemainnya. 

Maroko menerapkan sistem pertahanan rapat ala catenaccio untuk menghadapi dominasi Portugal. Di tengah trend dan maraknya tim dengan penguasaan bola dominan, ternyata tuah pertahanan grendel masih tersisa dalam diri Maroko. Uniknya, negara asal taktik ini, Italia malah tidak lolos ke Qatar. 

Menarik diamati dua tim Prancis dan Maroko berhasil merangsek ke babak 4 besar setelah menyingkirkan lawan masing-masing. Terlihat jelas mereka kuat dalam bertahan, menghadapi gempuran lawan. Sambil melihat celah melakukan counter attack. Apakah ini sebuah indikasi, bahwa sepak bola telah berbalik arah dari tiki-taka ke catenaccio lagi ? Cukup seksi untuk dinantikan. 


Pada babak semi final, Prancis telah menunggu Maroko. Bisakah perwakilan Afrika, sekali lagi membuktikan mampu menaklukkan Eropa? Jika ia, berarti esensinya memang layak juara. Ditunggu saja kisahnya. 

Salam sehat tanpa batas !


No comments: